all about music

Kamis, 26 Januari 2012

Sekilas tentang notasi


Notasi balok

Notasi Gregorian awal notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590, adalah awal penulisan musik dengan not balok. Namun, Notasi Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
[[Berkas:gregorian chant.gif|200px|right|]]

Gambar sebelah: Diambil dari ''Kyrie eleison (Orbis factor)''.

Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik dibandingkan Notasi Gregorian.

darah manis qu kau sperti madu

Unsur-unsur notasi balok
[[Berkas:Sistem not Sekunde Terts.PNG|thumb|[[Interval (musik)|Interval]] not antarspasi (atau antargaris) adalah [[terts]], sedangkan interval antara garis dan spasi adalah [[sekunde]].]]
Dalam notasi balok, sistem [[paranada]] bergaris lima digunakan sebagai dasar. Bersama dengan keterangan mengenai [[Tempo (musik)|tempo]], [[ketukan]], [[Dinamika (musik)|dinamika]], dan [[instrumentasi]] yang digunakan, not ditempatkan pada paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan [[nilai not]] yang berbeda-beda, sedangkan [[tinggi nada]] dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. [[Interval (musik)|Interval]] dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di samping merupakan interval [[terts]], sedangkan interval antara not pada spasi dengan not pada garis adalah interval [[sekunde]]. [[Kunci (musik)|Tanda kunci]] pada awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada gambar di samping, [[kunci-G]] digunakan, menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada ''g¹''. Dengan demikian, interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada ''a1–c2'', sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada ''a1–b1''. Not-not yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis paranada dapat digambarkan dengan menggunakan [[garis bantu]] yang diletakkan di atas atau di bawah paranada.

Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari bagian awal karya [[Johann Strauss II|Johann Strauss]], ''An der schönen blauen Donau'' yang disederhanakan ([[Berkas:Loudspeaker.png]] [[:Media:Blue_danube.mid|perdengarkan]]).

[[Berkas:Blue danube easy.svg|thumb|right|400px|Bagian awal ''An der schönen blauen Donau'' yang disederhanakan.]]
# Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk [[Tempo (musik)|tempo]] (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam [[bahasa Italia]], yang di sini menunjukkan "tempo [[waltz]]". Selain itu juga terdapat penanda [[metronom]] dalam satuan BPM (''beats per minute''), di sini 142 ketukan per [[menit]].
# [[Tanda birama]] menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai not seperempat.
# [[Garis birama]] merupakan pemisah antar[[birama]].
# Pada bagian awal paranada terdapat [[kunci-G]] yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada ''g¹'' (ber[[frekuensi]] sekitar 418 [[Hertz|Hz]]).
# [[Tanda mula]] utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula ''[[kres]]'' pada garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan ber[[tangga nada]] D [[Tangga nada mayor|mayor]] atau B [[Tangga nada minor|minor]].
# Not pertama adalah not [[Nilai not|seperempat]] dengan nada d1, dengan [[Dinamika (musik)|dinamika]] (nyaring lembutnya suara) ''mf'' ([[bahasa Italia]], ''mezzo forte'': agak nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu birama pembuka (''anacrusis'').
# Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d1 yang jatuh pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
# Tanda ''[[legato]]'' menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1, menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara ''legato'' (sambung-menyambung).
# Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1 berdurasi dua ketukan.
# Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda ''[[staccato]]'', menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara ''staccato'' (terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
# [[Tanda diam]] seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
# Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda ''[[decrescendo]]'', menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis ''decresc.'' atau ''dim.'', diminuendo).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar